www.summary.my.id - 20 Lebih Aplikasi Android Mengekspos Informasi Individu Lebih Dari 100 Juta Pengguna. Baru- baru ini regu Check Point Research menciptakan kalau sebagian bulan terakhir, pengembang aplikasi android berpotensi mengekspos lebih dari 100 Juta informasi individu.
Regu Check Point Research sudah menganalisis 23 aplikasi android tercantum aplikasi logo, aplikasi perekam layar, aplikasi taksi, layanan faks, serta aplikasi astrologi, kalau pengembang mengekspos informasi individu mereka sendiri serta pengguna selaku akibat dari kesalah konfigurasi.
20 Lebih Aplikasi Android Mengekspos Data Pribadi Lebih Dari 100 Juta Pengguna
Salah Mengkonfigurasi Database Real- Time, Database Real- Time membolehkan pengembang aplikasi buat menaruh informasi di Cloud, membenarkan disinkronkan secara real- time kesetiap pengguna yang tersambung. Layanan ini membongkar salah satu permasalahan yang kerap ditemui dalam pengembangan aplikasi android. Namun apa yang terjalin bila pengembang tidak mengkonfigurasi database real- time mereka dengan salah satu fitur sangat dasar?
Kesalahan dalam mengkonfigurasi database real- time tidaklah perihal baru, namun cakupan perkaranya masih sangat luas serta mempengaruhi jutaan pengguna.
Dikala Menyelidiki konten pada database yang ada buat universal, regu Research Check Point bisa memulihkan banyak data sensitif tercantum alamat email, kata sandi, percakapan individu, posisi fitur, serta masih banyak lagi. Bila hacker jahat mendapatkan akses informasi ini, perihal ini berpotensi buat penipuan, pencurian bukti diri.
- Kata Sandi
- Nama Pengguna
- serta ID pengguna dari Aplikasi Logo Maker
Posisi pengguna, email, serta file individu yang dibagikan di aplikasi Astro Guru.
Mengekspos kunci akses penyimpanan cloud tanpa proteksi apapun bisa membuka pintu serbuan lain dimana penjahat bisa mendapatkan seluruh informasi yang ditaruh dicloud.
Check Point mencatat kalau cuma sedikit dari aplikasi yang mengganti konfigurasinya selaku tanggaan atas pengungkapan yang bertanggung jawab, yang menyiratkan kalau pengguna aplikasi lain terus rentan terhadap mungkin ancaman semacam penipuan serta pencurian informasi individu, belum lagi penjahat bisa menggunakan kata sandi yang dicuri buat memperoleh akses ke akun tersebut.
" Pada kesimpulannya, korban jadi rentan terhadap banyak vektor serbuan yang berbeda, semacam peniruan bukti diri, identifikasi pencurian, phishing, serta gesekan layanan," kata Aviran Hazum, manajer studi seluler Check Point, meningkatkan riset tersebut" menyoroti realitas yang mengusik di mana pengembang aplikasi menempatkan tidak cuma informasinya, namun pula informasi pengguna individu mereka yang berisiko."
Simak aku di Facebook buat membaca postingan menarik yang lain. Mudah- mudahan postingan ini berguna, terima kasih.